cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
hearty@uika-bogor.ac.id
Editorial Address
Jl. Kh Sholeh Iskandar Km 2
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Hearty : Jurnal Kesehatan Masyarakat
ISSN : 23387475     EISSN : 26207869     DOI : 10.32832/hearty
Core Subject : Education,
Hearty: Jurnal Kesehatan Masyarakat (ISSN:2338-7475 & e-ISSN:2620-7869) is published semiannual by Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2021)" : 5 Documents clear
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PEGAWAI KEMENTERIAN KESEHATAN Dhito Pemi Aprianto; Atik Nurwahyuni
HEARTY Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v9i2.5274

Abstract

Kebugaran jasmani merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari secara efektif, efisien dalam jangka waktu relatif lama, dipengaruhi faktor umur, genetik, ras, jenis kelamin, merokok, status kesehatan, aktivitas fisik, dan status gizi. Pegawai pemerintahan termasuk kelompok dengan proporsi tertinggi kegemukan 20% dan obesitas 33,7%. Program pengukuran kebugaran jasmani merupakan salah satu kebijakan kesehatan. Instansi pemerintah diharapkan melaksanakan pengukuran kebugaran jasmani minimal 1 kali/tahun termasuk di Kementerian Kesehatan sebagai inisiatornya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif cross sectional. Menggunakan data sekunder dari aplikasi SIPGAR periode April – Mei 2021 kemudian dilakukan penelusuran untuk mengontrol faktor lain yang dapat menjadi pengganggu. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui hubungan IMT dengan tingkat kebugaran jasmani pegawai Kementerian Kesehatan. Hasil menunjukan sebagian besar responden berada pada kelompok bugar 54,2% dengan proporsi kategori bugar  terbanyak (73%) pada umur 40-49 tahun; responden dengan status IMT gemuk mencapai 46,7%, atau lebih rendah dibandingkan IMT pada kelompok pegawai pemerintahan berdasarkan hasil Riskesdas. Setelah dilakukan pengontrolan terhadap faktor ras, status merokok, status kesehatan, aktivitas fisik, umur dan jenis kelamin; hasil uji Chi Square diperoleh nilai p=0.159, sehingga tidak ada hubungan yang signifikan antara status IMT dengan kebugaran jasmani pada pegawai Kementerian Kesehatan tahun 2021.
HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG EFEKTIFITAS VAKSIN DENGAN SIKAP KESEDIAAN MENGIKUTI VAKSINASI COVID-19 Linda Prasetyaning Widayanti; Estri Kusumawati
HEARTY Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v9i2.5400

Abstract

Salah satu upaya pemerintah untuk memutuskan rantai penyebaran serta menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat virus COVID-19 adalah vaksinasi. Tercapainya Herd Immunity adalah tujuan utama dilakukan vaksinasi untuk mengendalikan pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan persepsi tentang efektivitas vaksin dengan sikap kesediaan mengikuti vaksinasi COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Variabel independen adalah persepsi dan variabel dependen adalah sikap. Sampel ditentukan dengan teknik simple random sampling. Sampel adalah 188 mahasiswa UIN Sunan Ampel dengan rentang usia 16-24 tahun. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2021. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dengan google form. Analisa data dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil penelitian adalah paling banyak responden adalah wanita berusia 16-20 tahun (52%), mendapatkan informasi tentang COVID-19 melalui internet (55%), menganggap COVID-19 adalah penyakit berbahaya (89%), setuju terhadap efektivitas vaksin (87,2%) dan bersikap bersedia mengikuti vaksinasi (77,2%). Hasil analisa bivariat menunjukkan nilai p value 0,000 yang berarti terdapat hubungan signifikan antara persepsi tentang efektivitas vaksin dengan sikap kesediaan mengikuti vaksinasi. Pentingnya vaksinasi dimaksudkan untuk mempercepat kekebalan masyarakat agar Indonesia segera bebas dari pandemi COVID-19. Oleh karenanya, diperlukan dukungan penuh baik dari keluarga, institusi pendidikan, masyarakat dan pemerintah demi terlaksananya hal ini.
HUBUNGAN KONTAK ERAT DAN KAPASITAS RUMAH DENGAN TERJADINYA TUBERKULOSIS PARU DI CIMAHI SELATAN Agus Riyanto
HEARTY Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v9i2.5529

Abstract

Tuberkulosis (TB) paru apabila tidak diberikan pengobatan yang baik dapat menimbulkan kematian. TB Paru BTA (+) di Wilayah Kerja Puskesmas Cimahi Selatan menduduki peringkat pertama. Tujuan penelitian ini mengkaji hubungan kontak erat dan kapasitas rumah dengan terjadinya TB paru di Cimahi Selatan. Penelitian ini menggunakan rancangan kasus kontrol, sampel sebanyak 84 orang terdiri dari 42 kasus yaitu pasien terdiagnosa positif TB dan 42 kontrol yaitu tetangga kasus negatif TB memiliki jenis kelamin dan umur sama dengan kasus. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, serta menyebarkan kuesioner. Analisis statistik menggunakan uji kai˗kuadrat dan mengkaji besarnya risiko menggunakan Odd Ratio (OR: 95% CI). Hasil penelitian menunjukan ada hubungan signifikan kontak erat dengan terjadinya TB paru (p<0,05), OR = 6.6 (CI 95%= 2.5–17.4). Ada hubungan signifikan kapasitas rumah dengan terjadinya TB paru (p<0,05), OR = 2.9 (CI 95%= 1.1-7.3). Masyarakat yang pernah kontak erat dengan orang menderita TB paru berisiko 6.6 kali menderita TB paru dibandingkan dengan masyarakat yang tidak pernah kontak erat dengan orang menderita TB paru. Masyarakat yang kapasitas rumahnya tidak memenuhi syarat (< 8 m2 per orang) bisiko 2.9 kali menderita TB paru dibandingkan dengan responden yang kapasitas di dalam rumahnya memenuhi syarat (≥ 8 m2 per orang).
FAKTOR DOMINAN OBESITAS SENTRAL PADA USIA 40-60 TAHUN DI INDONESIA (Analisis Data Indonesian Family Life Survey 5 Tahun 2014/2015) Fitri Khoiriyah Parinduri; Kusharisupeni Djokosujono; Siti Khodijah Parinduri
HEARTY Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v9i2.5397

Abstract

Peningkatan prevalensi obesitas sentral berdampak pada munculnya berbagai penyakit degeneratif dan menurunnya derajat kesehatan seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh Septiyanti dan Seniwati (2020) menunjukkan bahwa pada umumnya obesitas dan obesitas sentral meningkat seiring dengan pertambahan usia, dengan prevalensi tertinggi berada pada usia 40-59 tahun.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor dominan terhadap kejadian Obesitas Sentral di daerah urban dan rural di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan menggunakan data sekunder Indonesia Famiy Life Survey 5 Tahun 2014/2015. Responden dalam penelitian ini adalah dewasa usia 40-50 tahun sebanyak 9.513 responden yang terbagi menjadi 5.597 di daerah urban dan 3.916 di daerah rural. Hasil penelitian di Indonesia menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara tempat wilayah(urban/Rural), jenis kelamin, pendidikan, konsumsi buah, konsumsi sayur, konsumsi fast food, konsumsi makanan manis, konsumsi gorengan, aktivitas fisik, dan merokok dengan obesitas sentral. Faktor yang paling dominan terhadap kejadian obesitas sentral di Indonesia adalah tempat wilayah responden. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan lebih mengoptimalkan kembali sosialisasi dan edukasi  terkait Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) khusunya di daerah urban serta mengoptimalkan lingkungan tempat wiayah yang mendukung hidup sehat.
PENGALAMAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN LAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG ISOLASI COVID-19 Ernita Rante Rupang; Imelda Derang
HEARTY Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v9i2.5399

Abstract

Perawat merupakan pemberi layanan yang paling sering kontak dengan pasien Covid-19 dalam memberikan layanan keperawatan dan mengalami banyak tekanan baik emosional maupun fisik. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pengalaman perawat dalam pelayanan di ruang isolasi Covid-19 di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah desain fenomenologi deskriptif. Instrumen yang digunakan yaitu menggunakan kuesioner tentang karakteristik demografi dan panduan wawancara. Metode purposive sampling digunakan untuk memilih responden sesuai kriteria inklusi. Responden penelitian sebanyak 15 orang. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya sindrom burnout perawat yang memberikan layanan di ruang isolasi dengan 4 faktor penyebab yang menjadi tema dalam penelitian ini yaitu: 1) kondisi emosional perawat, 2) motivasi kerja perawat, 3) faktor yang mendukung dalam pemberian layanan, 4) harapan dalam pemberian layanan selanjutnya. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari eksplorasi pengalaman responden ditemukan adanya sindrom burnout yang disebabkan oleh 4 faktor. Selanjutnya, perlu mengetahui tipe burnout yang dialami dan solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

Page 1 of 1 | Total Record : 5